11 Hal yang Diungkap Captain America: Civil War Tentang Spider-Man

Rabu, 14 September 2016 - 04:30 WIB
11 Hal yang Diungkap...
11 Hal yang Diungkap Captain America: Civil War Tentang Spider-Man
A A A
LOS ANGELES - Bagi Anda yang telah menyaksikan Captain America: Civil War, kehadiran Spider-Man di film ini tentu menjadi salah satu daya tariknya. Dari film ini pulalah, kita diperkenalkan kepada sosok Peter Parker yang baru dengan diperankan Tom Holland.

Meskipun hanya tampil secara total 30 menit dari 127 menit film ini, tapi banyak yang bisa dipelajari dari sosok Spider-Man yang akan muncul di film solonya pada 2017 mendatang. Di film solo berjudul Spider-Man: Homecoming itu, manusia laba-laba itu akan berhadapan dengan The Vulture, Tinkerer, Shocker dan sejumlah penjahat lainnya.

Sebelum film ini dirilis, Captain America: Civil War telah memberikan gambaran tentang bagaimana kisah asli Spider-Man sebelum masuk Marvel Cinematic Universe. Menurut CinemaBlend, setidaknya ada 11 fakta tentang Spider-Man yang muncul di Civil War. Apa saja?

1. Peter Parker itu orangnya canggung
Spider-Man
Ketika bertemu orang baru atau di sekeliling teman sekelasnya, Peter selalu terlihat canggung. Bicaranya terpatah-patah, kadang dia tidak bisa menemukan kata untuk bicara dan cenderung lebih suka memisahkan diri. Kita semua tahu, dia ini keren dan bisa menjadi orang yang enak untuk diajak nongkrong begitu kita mengenalnya. Tapi, kecanggungan itu tidak akan membantu untuk membuatnya kondang di sekolah.

2. Peter Parker tinggal bersama Bibi May

Spider-Man
Orang tua Peter meninggal ketika dia masih kecil. Dia kemudian dirawat Paman Ben dan Bibi May (Marisa Tomei) yang sangat menarik. Pasangan ini kemudian bertindak sebagai orang tuanya juga. Sayang, Ben kemudian tewas mengenaskan di tangan perampok sehingga Bibi May dan Peter harus bertahan untuk diri merkea sendiri. Beruntung, May sangat suportif dan menyayangi Peter.

3. Peter Parker sangat inventif
Spider-Man
Gigitan laba-laba mutan memang tidak meningkatkan kecerdasan Peter, karena dia memang sudah pintar. Dia dan Bibi May tidak punya banyak uang, tapi, remaja ini mampu mengotak-atik retro tech—seperti yang disebut Tony Stark—yang berserakan di dekat rumahnya dan telah dibuang orang. Prestasi kreatif terbesarnya adalah penembak jaring khasnya. Bukan hanya karena dia yang mendesain mekanismenya, tapi dia juga menciptakan cairan adesif yang membentuk jaring untuk segala macam kegunaannya. Itu tentu cukup bagus bagi anak yang harus mengkhawatirkan PR-nya.

4. Peter Parker tinggal di sebuah apartemen di Queens

Spider-Man
Seperti Steve Rogers alias Captain America, Peter Parker berasal dari New York, dia tinggal di Queens. Tak seperti di komik, Peter dan Bibi May tidak tinggal di sebuah rumah di pinggiran, tapi di sebuah bangunan apartemen. Ini adalah refleksi yang lebih baik pada masa seperti ini di tengah pergumulan ekonomi yang dihadapi kelas menengah dan bawah Amerika.

5. Rasa bersalah membuat Peter menjadi Spider-Man
Spider-Man
Captain America: Civil War tidak menyebutkan kisah asli Spider-Man, tapi semua orang tahu apa yang terjadi. Dia digigit laba-laba mutan dan kemudian Paman Ben-nya tewas di tangan penjahat. Kejadian ini yang mendorong Peter untuk menggunakan kekuatannya menolong orang lain dan kita tahu betapa rasa bersalah itulah yang mendorongnya ketika dia ngobrol dengan Tony Stark. Di benak Peter, kalau dia punya kekuatan itu dan tidak melakukan apa pun, dia jelas bertanggung jawab atas kejadian buruk yang terjadi. Itulah yang terjadi pada Ben tapi Peter akan melakukam yang terbaik sebagai Spider-Man.

6. Spider-Man baru mulai menjadi Superhero
Spider-Man
Ketika Tony Stark muncul di rumah Peter Parker, ABG ini baru menjadi Spider-Man selama 6 bulan. Dia membuat kostum dan bergelantungan di sekitaran Queens untuk mencegah kecelakaan dan membasmi kejahatan. Tentu saja, ini adalah Spidey yang beroperasi di abad 21, jadi pameran kekuatannya tertangkap video dan diunggah ke YouTube yang membuatnya menjadi bintang internet. Tapi, dia masih belajar menjadi superhero dan peristiwa di Captain America: Civil War membantunya masuk ke level berikutnya.

7. Inderanya sangat tajam, dia harus mengenakan perlengkapan
Spider-Man
Ketika laba-laba mutan itu menggigit Peter Parker, dia mendapatkan kemampuan seperti kekuatan super, memanjat dinding, dan kelincahan. Selain itu, dia juga mendapatkan perasa istimewwa laba-laba, perasa Spider-Man MCU ini meningkat di level yang menakjubkan. Mereka berfungsi begitu efisien sehingga ketika dia sedang membasmi kejahatan, Peter harus menggunakan perlengkapan khusus di lapangan sehingga dia bisa menyaring semuanya.

8. Tony Stark adalah idolanya

Spider-Man
Tony Stark sudah jadi Iron Man selama 8 tahun atau sedikit lebih lama dari itu. Sebelum itu, dia sudah kondang sebagai salah satu orang tercerdas di dunia dan seorang industriawan. Peter Parker tumbuh menonton dan mendengar tentang orang ini, jadi ketika tiba-tiba dia melihat Tony ada di ruang tamunya di hari biasa, tentunya mengejutkan. Tony adalah idola Peter, tapi sekarang karena dia mengenal Tony secara pribadi, maka dia akan menjadi mentornya juga.

9. Spider-Man adalah pahlawan proregistrasi
Spider-Man
Tony Stark tidak melihat Peter Parker hanya memuji kemampuan ilmiahnya. Tony ingin Peter bergabung dengan pasukan proregistrasi Perjanjian Sokovia, terutama untuk membantu menangkap Captain America dan sekutunya. Memang butuh usaha untuk meyakinkannya, tapi begitu Peter bisa menyelesaikan masalah sekolah dan Bibi May, dia pergi bersama Iron Man ke Jerman dan bertempur bersama War Machine, Black Widow, Vision dan Black Panther dengan perlengkapan Spidey terbarunya. Berkat kepiawaiannya bergelayutan dengan jaring, Tim Iron Man akhirnya mampu unggul di perang film itu.

10. Spider-Man bertempur dengan sembrono
Spider-Man
Seperti disebutkan sebelumnya, Peter Parker adalah sosok canggung sebagai seorang ABG, tapi ketika menjadi Spider-Man, dia bisa benar-benar tidak terkendali. Dia bisa memamerkan kekuatannya dan mengeluarkan candaan yang dia inginkan. Dia juga cukup tenang dan kalem selama perang dengan tokoh lain. Mungkin itu karena Civil War bukanlah konflik personal untuk dia seperti halnya pahlawan lain, tapi sikap enteng ini membantunya memisahkannya dari superhero lainnya. Bisa dibilang, dia jelas akan serius kalau semuanya berubah jadi cukup buruk

11. Spider-Man punya teknologi baru di akhir film
Spider-Man

Selain menderita luka lecet dan lebam, Peter Parker meninggalkan Civil War tanpa luka berat dan pulang ke Queens. Sebagai imbalan atas kerjanya yang bagus, secara diam-diam, Tony Stark memasang teknologi khusus yang dia desain di penembak jaring Peter, seperti terllihat di adegan pascakredit Captain America: Civil War. Sejauh ini, kita bisa melihat teknologi baru itu adalah Spider-signal yang terlihat keren. Tapi, dilihat dari ikon yang mengelilingi wajah Spidey, penembak jaring Peter—dan tampaknya kostumnya juga—sekarang mampu melakuan banyak hal. Kita harus menanti sampai Spider-Man: Homecoming dirilis untuk melihat apa yang bisa dilakukan teknologi baru Peter itu. Tapi setidaknya saat ini kita tahu bahwa perlengkapannya untuk memberantas kejahatan di kawasan New York sudah lebih baik.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0757 seconds (0.1#10.140)